Dampak Hipotiroid Terhadap Kehamilan Dan Janin  

Posted by Toko Bunda Rafka

Dampak Hipotiroid Terhadap Kehamilan Dan Janin

Ketika tahu sulit hamil, seorang ibu biasanya menjalani berbagai pemeriksaan/pengobatan, baik secara medis maupun alternatif. Hasilnya, mungkin saja tetap nihil. Padahal berdasarkan pemeriksaan ternyata tak ada masalah dengan kesuburan si ibu maupun suaminya. Salah satu penyebab yang kerap tidak "disadari" adalah gangguan hipotiroid.

Kekurangan hormon tiroid yang dihasilkan kelenjar tiroid akan mengakibatkan sistem metabolisme tubuh terganggu, semisal jadi lambat. Soalnya, kelenjar tiroid yang terletak pada bagian depan leher ini punya peran penting dalam menghasilkan hormon yang bertindak menjaga metabolisme tubuh manusia. Artinya, kelenjar ini berfungsi memastikan hormon tiroid yang dihasilkan dalam keadaan seimbang sesuai dengan keperluan tubuh. Tak heran kalau gangguan pada kelenjar bisa mengacaukan keseimbangan hormon tiroid yang dihasilkan.

Secara lebih spesifik, hipotiroid dapat menghambat proses kehamilan. Pasalnya, si ibu jadi tak kunjung subur. Ini bisa dimengerti karena hipotiroid dapat mengganggu sistem metabolisme tubuh. Baik anabolisme, yakni pembentukan sel-sel baru, maupun katabolisme yaitu penghancuran sel-sel yang sudah rusak. Tidak bisa subur bila proses metabolisme yang sangat penting pada tubuh tidak terjadi.

Gangguan metabolisme tubuh tadi akan menyebabkan ketidakmatangan sel telur. Padahal agar dapat dibuahi dengan baik, sel telur haruslah matang. Jika tidak, mana mungkin "hasil" pembuahan tersebut berkembang menjadi zigot. Akibatnya, pembuahan akan gagal terus. Sayangnya, penderita hipotiroid kerap tidak menyadari dirinya menderita gangguan ini. Hal inilah yang kadang menyulitkan. Sementara untuk memastikan seseorang mengalami gangguan hipotiroid atau tidak haruslah lewat pemeriksaan lengkap.

GANGGUAN PADA JANIN
Dampak hipotiroid ternyata bukan cuma menghambat kehamilan. Pada wanita yang sudah telanjur mengandung pun, hipotiroid bakal mengganggu pertumbuhan janin. Tiroid juga dibutuhkan janin. Padahal selama masa pertumbuhannya dalam kandungan, metabolisme janin amat tergantung pada metabolisme si ibu. Bila metabolisme si ibu terganggu, maka metabolisme janin pun bakal terganggu. Lebih jauh, gangguan metabolisme ini amat berpeluang memunculkan bayi lahir cacat, memiliki kelainan atau mengidap penyakit bawaan dan sebagainya.

Dalam otak ada bagian yang namanya hipothalamus. Bagian inilah yang akan merangsang pembentukan tiroid, yang kemudian mengirim sinyal ke hipofise yang juga berada dalam otak. Hipofise akan menghasilkan Tyroid Stimulating Hormon (TSH) yang nantinya akan merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan T3 dan T4. Kalau TSH yang dihasilkan tinggi, maka T3 dan T4 yang dihasilkan juga tinggi. Sebaliknya, bila TSH rendah, maka T3 dan T4 pun rendah.

Untuk menstabilkan produksi hormon, T3 dan T4 pun memiliki daya feedback ke hipothalamus. Kalau produksi hormon terlalu tinggi, dengan sendirinya dia akan mengirim feedback negatif supaya hipofise mengurangi produksi TSH. Sebaliknya, bila produksinya rendah, maka sinyal dikembalikan hipofise ke hipothalamus agar produksi TSH meningkat. Pada kasus hipotiroid, penderita tidak mampu menghasilkan hormon T3 dan T4. Oleh karena itu, TSH mendapat feedback untuk meningkatkan produksinya. Bila di hipothalamus atau di hipofise ada kelainan, maka produksi T3 dan T4 tetap rendah. Kelainan ini sendiri sebenarnya bisa terjadi di hipothalamus, hipofise, atau di T3 atau T4.

PENGOBATAN YANG SESUAI

Ada beberapa jenis penyakit tiroid. Berdasarkan fungsinya, penyakit tiroid dibedakan menjadi hipertiroid (hormon tiroid berlebihan), normotiroid (hormon tiroid normal), dan hipotiroid (hormon tiroid kurang). Untuk menegakkan diagnosis, diperlukan wawancara dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan laboratorium, disamping pemeriksaan USG ataupun scan-tiroid.

Selain itu, menelusuri masalah kekurangan hormon tiroid biasanya juga dilakukan melalui sejarah keluarga. Atau lewat penampilan fisikal jumlah hormon tiroid, TSH dan antibodi antitiroid dalam darah. Sekiranya hormon tiroid rendah, sementara TSH tinggi, maka ini bisa dijadikan petunjuk bahwa yang bersangkutan mengalami kekurangan hormon tiroid. Sebaliknya, jika TSH tinggi, tapi hormon tiroid normal, ini pertanda pasien tidak menghadapi masalah kekurangan hormon tiroid. Melainkan yang bersangkutan dikatakan mengidap penyakit hipotiroid subklinikal. Namun ia tetap menghadapi risiko terkena masalah hipotiroid dan tetap membutuhkan perawatan tertentu.

Untungnya, kemunculan penyakit ini tidak sesering hipertiroid (hormon tiroid yang berlebihan). Dengan perawatan tertentu, penyakit yang lebih banyak diderita kaum wanita ini, umumnya juga bisa ditangani dengan baik. Itulah mengapa ketika ibu menyadari dirinya sulit hamil, ada baiknya ia memeriksakan seluruh masalah kesehatan dan kesuburannya. Termasuk mencurigai ada-tidaknya masalah hipotiroid ini. Bila diketahui masalahnya lantaran hipotiroid, dokter akan memberi beberapa alternatif pengobatan untuk menormalkan produksi hormon tiroid. Apakah lewat konsumsi pil/tablet atau secara langsung melalui suntikan hormon.

Pengobatan hipotiroid tidak boleh dilakukan sembarangan, tapi harus sesuai takaran. Apakah sehari sekali atau dua kali, tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang. Bila konsumsi obat-obatannya berlebihan, maka hipotiroid akan 'berkembang' jadi hipertiroid yang merupakan masalah baru buat si pasien. Sebaliknya, dosis yang kurang pun akan menyebabkan hipotiroid tidak dapat tertangani dengan baik.

Perawatan dengan obat minum biasanya dengan pil hormon tiroid (T4). Pil ini dimaksudkan untuk membantu tubuh pasien mendapatkan jumlah hormon tiroid yang diperlukan. Kemungkinannya pasien akan selamanya tergantung pada pil tiroid ini untuk menstabilkan produksi hormon tiroidnya.

Hipotiroid harus ditangani dengan pengobatan yang baik dan teratur. Bila tanpa perawatan yang baik, pasien akan mengalami komplikasi penyakit lain. Di antaranya peningkatan berat badan atau obesitas yang tidak sehat, peningkatan kolesterol, pembengkakan jantung karena dipaksa bekerja terus menerus, hilangnya kualitas hidup karena seringkali bingung melakukan sesuatu dan komplikasi lain. Dikhawatirkan suatu saat pasien akan koma, hingga penanganannya bakal kian sulit.

Ragam Penyebab Hipotiroid
Ada banyak aspek yang menjadi penyebab terjadinya hipotiroid. Bisa aspek dari dalam diri sendiri berupa kerusakan pada bagian tubuh yang memproduksi hormon, seperti kelenjar hipothalamus dan kelenjar hipofise. Bisa juga akibat luar seperti operasi sekitar leher, pengaruh radiasi maupun pemakaian obat-obatan.

1. Adanya radang di kelenjar tiroid yang bisa menurunkan jumlah hormon tiroid ke tingkat yang paling rendah. Radang yang disebut Hashimoto tiroiditis atau tiroiditis kronik ini merupakan sejenis penyakit keturunan yang tidak menimbulkan keluhan sakit. Kasus ini merupakan penyebab utama terjadinya kekurangan hormon tiroid. Diperkirakan masalah ini dialami oleh hampir 5 per 100 individu dewasa, terutama wanita usia produktif.

Hashimoto tiroiditis ini terjadi bila sistem pertahanan tubuh mengalami masalah. Bukankah seharusnya sistem pertahanan tubuh akan melindungi tubuh dari serangan bakteri dan virus. Sementara Hashimoto tiroiditis menyebabkan sistem pertahanan tubuh menghasilkan antibodi tertentu yang dikenal sebagai antibodi antitiroid. Secara tidak langsung keadaan ini mengakibatkan kerusakan pada kelenjar tiroid. Akibatnya, hormon yang dihasilkan pun jadi berkurang.

2. Selain Hashimoto tiroiditis, ada lagi radang kelenjar tiroid yang disebut postpartum tiroiditis. Peradangan yang disebabkan bakteri ataupun virus ini juga dapat menyebabkan kekurangan hormon tiroid. Diperkirakan sekitar 5-9 di antara 100 wanita menghadapi masalah ini setelah melahirkan anak.

3. Pembedahan tiroid atau radiasi radioaktif iodin dapat pula menyebabkan hipotiroid. Soalnya, pembedahan dan radioaktif tersebut akan merusak kelenjar-kelenjar penghasil tiroid.

4. Keturunan sejak lahir. Diduga satu dari 4.000 bayi yang dilahirkan, memiliki kelenjar tiroid yang tidak berfungsi. Hal ini terjadi karena tidak adanya enzim yang dapat memproses hormon tiroid. Ketiadaan hormon inilah yang menyebabkan proses pertumbuhan anak terganggu. Bila tidak mendapat perawatan/pengobatan yang semestinya, tidak mustahil anak akan mengalami kecacatan, baik tubuh maupun mental.

5. Kekurangan iodin dalam makanan. Diperkirakan 100 juta manusia di seluruh dunia tidak mendapat iodin yang cukup. Iodin merupakan sejenis bahan kimia yang digunakan kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon. Biasanya mereka yang tinggal di kawasan pedalaman yang agak jauh dari laut menghadapi masalah kekurangan iodin, hingga berpeluang menderita hipotiroid.

6. Kemungkinan penyebab lainnya adalah penggunaan radiasi pada perawatan di kepala dan leher serta obat-obatan pada masalah kelenjar pituitari (kelenjar di dalam otak).

Kenali Tanda-Tandanya Ada beberapa tanda yang dapat digunakan pasien untuk "mendeteksi" apakah seseorang menderita hipotiroid atau tidak. Kendati tentu saja tanda-tanda tersebut tak dapat dijadikan patokan mutlak bila tidak disertai hasil laboratorium yang akurat. . denyut nadi mengalami perlambatan . tekanan darah meningkat . rasa letih dan lesu berkepanjangan . rasa sejuk pada tubuh . lemah ingatan . lemas atau kurang kuat ketika bertumpu pada kaki atau tangan . sering mengalami kejang otot, kaki dan tangan . mengalami ketidaksuburan . pembengkakan pada leher akibat pembesaran kelenjar tiroid . berat badan yang meningkat karena proses metabolisme tidak lancar . suara parau . BAB tidak lancar atau sembelit . darah haid keluar terlalu banyak . kulit kering, berkeriput dan kekuning- kuningan . rambut menipis . muka bengkak (puffy face) . sering merasa pusing tanpa sebab jelas
Powered by Telkomsel BlackBerry®

This entry was posted on Jumat, 19 Agustus 2011 at 8/19/2011 09:09:00 AM . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar