Engga Mudik  

Posted by Toko Bunda Rafka

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Lebaran tahun ini kami rayakan di rumah sendiri, di Cibinong Bogor. Karena Rafka masih terlalu kecil buat perjalanan jauh. Jadi ga mudik deh ke jawa sama bandung.
Sekarang aja, diperumahan ku sudah sepi :(
Rencananya hari ini pengen belanja2 bahan buat kue or masakan lebaran.
Itupun kalo Rafka bisa diajak kompromi hehehe
Rencana nih pengen bikin brownis kukus resep dari teteh Leli. Dah dicoba beberapa kali, enak rasanya.
Sama pengen buat opor ayam or gule ayam yang lebih mudah..
Semoga terlaksana amiin..

Apa sih G6PD Bayi??  

Posted by Toko Bunda Rafka

G6PD, Moms mungkin bertanya-tanya saat membacanya. Memang istilah ini belum terlalu familiar. G6PD merupakan kepanjangan dari Glucose 6 Phosphate Dehydrogenase (G6PD).

G6PD termasuk salah satu enzim yang berperan membantu tubuh untuk membentuk karbohidrat dan mengubahnya menjadi energi.

G6PD Lindungi Sel Darah Merah

"G6PD juga berfungsi melindungi sel darah merah dari bahan-bahan yang mungkin dapat membahayakan jika seseorang mengonsumsi obat-obat tertentu atau ketika tubuh terkena infeksi," jelas dr Putri Mirani SpOG, Staf Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan.

Defisiensi G6PD sendiri adalah suatu keadaan dimana tubuh tidak memiliki cukup enzim G6PD yang dapat membantu sel darah merah berfungsi normal. Terdapat lebih dari 300 varian genetik dari defisiensi G6PD yang dikelompokkan menurut aktivitas enzimnya. Dua varian terbanyak adalah G6PD A yang gejalanya lebih ringan dan G6PD B (G6PD Mediterranean) yang derajatnya lebih berat.

G6PD dan Anemia

Karena G6PD berfungsi melindungi sel darah merah, lantas bagaimana jika G6PD ini mengalami defisiensi alias jumlahnya tidak cukup untuk membantu sel darah merah berfungsi normal?

"Defisiensi G6PD merupakan salah satu penyebab terjadinya anemia hemolitik yaitu anemia atau kekurangan sel darah merah yang terjadi karena proses hemolisis atau penghancuran sel darah merah yang abnormal," tambah dokter yang berpraktek di RS Bunda Palembang.

Lebih lanjut, perempuan kelahiran Palembang, 7 Maret 1978 ini menerangkan bahwa di dunia terdapat lebih kurang 400 juta penderita defisiensi G6PD dan pada ibu hamil relatif jarang mengalami gangguan yang berat karena defisiensi G6PD.

"Aktivitas G6PD menurun pada sepertiga bumil trimester ketiga sehingga menyebabkan peningkatan risiko terjadinya episode hemolisis (proses penghancuran atau pemecahan sel darah merah) serta dua pertiga bumil dengan defisiensi G6PD memiliki kadar hematokrit (Ht) kurang dari 30 persen," terangnya.

Hematokrit adalah proporsi dari volume darah yang ditempati oleh sel darah merah atau persentase volume sel darah merah di dalam darah. Jika Ht < 30 persen, menunjukkan volume sel darah merah di dalam darah berkurang yang pada G6PD berhubungan dengan adanya proses hemolisis yang kemudian menyebabkan anemia.

Kenali Gejala G6PD

Menurut Putri, sebagian besar individu dengan defisiensi G6PD tidak menunjukkan gejala (asimptomatik). Gejala yang lebih berat terjadi biasanya berhubungan dengan keadaan anemia hemolitik antara lain tampak pucat, kekuningan pada kulit dan sclera (bagian putih) mata, urin berwarna gelap seperti teh tua, mudah merasa lelah, sesak napas, peningkatan denyut jantung serta pembesaran limpa (splenomegali). Bahkan pada kasus yang sangat berat dapat terjadi gagal ginjal akut.

"Pada bumil defisiensi G6PD dapat menyebabkan terjadinya keguguran berulang dan anemia hemolitik dalam kehamilan sedangkan pada janin, defisiensi G6PD dapat meningkatkan insiden berat badan lahir rendah (BBLR), hemolisis, hidrops fetalis (kelainan pada janin dimana terjadi penimbunan cairan pada minimal dua rongga tubuhnya dan terdapatnya antibodi terhadap sel darah merah dalam tubuh ibu) serta kematian janin," tandas Putri.

Karena defisiensi G6PD ini diturunkan melalui gen dari salah satu atau kedua orangtua kepada anaknya, maka bayi laki-laki yang lahir dari ibu carrier lebih sering mengalami hiperbilirubinemia neonatal yaitu suatu keadaan kekuningan pada kulit dan jaringan tubuh lain pada bayi baru lahir yang disebabkan tingginya kadar bilirubin di dalam darah bayi tersebut.

Beberapa keadaan yang dapat memicu defisiensi G6PD adalah penyakit infeksi baik bakteri maupun virus, obat-obat tertentu (penghilang rasa sakit dan penurun panas, antibiotik golongan sulfonamide, obat antimalaria tertentu), bahan kimia tertentu dan makanan tertentu seperti kacang fava (broad beans).

Monitoring Anemia dalam Kehamilan

Pada kasus ringan biasanya defisiensi G6PD tidak memerlukan penanganan khusus. Mengatasi keadaan-keadaan yang dapat memicu defisiensi G6PD dapat segera menghilangkan keluhan dan gejala yang ada. Umumnya gejala dapat menghilang relatif cepat, biasanya dalam beberapa pekan.

Pada keadaan anemia ringan di mana tubuh masih dapat membentuk sel darah merah yang baru, anemia biasanya dapat teratasi dengan sendirinya. Pada kasus anemia yang lebih berat kemungkinan perlu dilakukan transfusi darah.

Pada wanita hamil perlu dilakukan monitor terhadap anemia dalam kehamilan guna menghindari stress oksidatif (keadaan di mana jumlah radikal bebas di dalam tubuh melebihi kapasitas tubuh untuk menetralisirnya. Akibatnya intesitas proses oksidasi sel-sel tubuh normal menjadi semakin tinggi dan menimbulkan kerusakan yang lebih banyak) dan dianjurkan untuk mengonsumsi asam folat.

Selain itu, bumil juga perlu mengurangi atau menghindari makanan, obat-obat serta bahan kimia yang dapat berbahaya pada penderita defisiensi G6PD, antara lain obat anti malaria (primaquine, pamaquine, chloroquine); sulfonamide (sulfanilamide, sulfametoxazole, mefenide); thiazolesulfone, methylene blue, naphtalene; analgetik (aspirin, phenazopyridine, acetanilide); antibiotika non-sulfa (asam nalidiksat, nitrofurantoin, isoniazid furazolidone).
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tentang TSH Neonatus pada Bayi  

Posted by Toko Bunda Rafka

Hipotiroid Bawaan bisa Sebabkan Tubuh Kerdil

BAHAGIA dan lega rasanya ketika buah hati lahir dengan selamat. Rasa khawatir selama masa kehamilan telah berlalu. Apalagi, bila secara fisik buah hati terlahir sempurna. Namun, kelegaan orangtua tersebut tetap saja menyisakan tanya. Apakah nanti bayinya bisa tumbuh secara sehat dan sempurna?

Pertanyaan itu wajar mengingat belakangan ini berita tentang pertumbuhan anak yang tidak sempurna atau abnormal kerap menghiasi pemberitaan media massa. Baik pertumbuhan secara fisik maupun perkembangan mental.

Gangguan pertumbuhan fisik biasanya terlihat pada kondisi dimana anak tak bisa tumbuh maksimal yang akhirnya menjadi kerdil. Sementara gangguan perkembangan mental berdampak pada terjadinya keterbelakangan mental.

"Keterbelakangan mental berat dan gangguan pertumbuhan bisa disebabkan hipotiroid bawaan (congenital) atau kekurangan hormon tiroid,"jelas Etik Purwati, Kepala cabang Prodia Batam.

Hormon tiroid itu sendiri berfungsi mengatur perkembangan mental serta pertumbuhan tubuh kita. Dan bila bayi kekurangan hormon ini bisa menyebabkan keterbelakangan mental atau bisa juga kretinisme atau kerdil.

Bila melihat dari kasus yang terjadi selama ini, angka kejadian pada kelainan ini dinilai cukup tinggi. Yakni satu dari setiap 4.000 bayi yang lahir menderita hipotiroid kongenital.

Hipotiroid bawaan terbagi menjadi dua yakni bersifat permanen dan sementara. Penyebabnya antara lain, kegagalan pembentukan kelenjar, ketidaksempurnaan pembentukan hormon meskipun kelenjar tiroidnya normal, atau bisa juga gangguan pada otak dalam pengaturan produksi hormon.

"Kelainan hipotiroid yang bersifat sementara umumnya akibat ibu hamil menggunakan obat-obatan yang menekan produksi hormon tiroid. Atau adanya antibodi tiroid yang diproduksi ibu selama kehamilan serta bisa juga karena kelebihan yodium yang dikonsumsi ibu selama hamil dan menyusui,"ungkap Etik. (*)

Lakukan Pemeriksaan TSH Neonatus

MENGINGAT dampak hipotiroid bawaan sangat mempengaruhi kehidupan buah hati di masa mendatang, orangtua harus melakukan pemeriksaan secara cepat bila menemukan keanehan pada bayi yang baru dilahirkannya.

Sebab, bila kelainan diketahui sedini mungkin serta segera dilakukan pengobatan, bisa membuat anak tumbuh secara normal. Baik dari sisi fisik maupun mentalnya.
Lantas, bagaimana caranya kita bisa mengetahui apakah bayi kita menderita hipotiroid bawaan atau tidak? Sebab, kebanyakan bayi dengan hipotiroid bawaan tampak normal saat lahir hingga berusia tiga bulan.

"Beberapa gejala klinis yang bisa menjadi tanda antara lain, lesu, susah makan, tangisan parau, jaundice atau kuning, susah buang air besar, pembesaran lidah, atau perut membesar dengan hernia pada pusar,"kata Etik Purwati, Kepala cabang Prodia Batam.

Mengingat gejala-gejala tersebut bisa juga terjadi pada bayi normal, cara yang paling baik untuk memastikan apakah bayi mengalami kelainan hipotiroid bawaan adalah melalui tes darah di laboratorium. Yaitu lewat pemeriksaan TSH Neonatus.

Di negara-negara maju, pemeriksaan ini wajib dilakukan pada bayi baru lahir. Dan biasanya masuk paket pemeriksaan New Born Screening Test. Dan mengingat angka kejadiannya di Indonesia cukup tinggi, kini pemeriksaan TSH Neonatus sudah masuk dalam pemeriksaan New Born Screening Test.

Selain TSH Neonatus, pemeriksaan lain yang juga masuk dalam pemeriksan New Born Screening Test di Indonesia adalah G6PD Neonatus.

"G6PD Neonatus merupakan pemeriksaan yang bertujuan untuk melihat ada tidaknya kelainan kekurangan enzim G6PD. Yakni enzim yang sangat berguna untuk mempertahankan umur sel darah merah,"jelasnya.

Jika seseorang kekurangan G6PD, terutama pada bayi, maka sel darah merah akan berumur pendek. Padahal sel darah merah memiliki banyak fungsi seperti mensuplai oksigen ke otak dan sel-sel tubuh lain. Jika sudah begitu, fungsinya akan menjadi kurang maksimal.

"Kurangnya suplai oksigen ke otak akan mengakibatkan komplikasi neurologik atau kelainan syaraf yang cukup berbahaya bagi anak. Saat ini angka kejadian kekurangan enzim G6PD atau defisiensi G6PD kurang lebih 400 juta orang di seluruh dunia,"ungkapnya. (*)

Lakukan Tes Saat Bayi Berusia Tiga Hari

GUNA mengetahui secara pasti apakah bayi yang baru dilahirkan memang benar-benar sehat tanpa gangguan tertentu, new born screening test sangat penting untuk dilakukan. Sebab, hasil tes darah melalui laboratorium akan memberikan hasil yang lebih akurat.

Lalu, kapankah waktu yang tepat bagi bayi untuk menjalani pemeriksaan new born screening test agar hasilnya optimal?

"Pemeriksaan sebaiknya dilakukan saat usia bayi 72 jam atau tiga hari. Sebab, sebelum usia 72 jam bisa saja hasilnya abnormal palsu. Itu karena, umumnya sebelum usia 48 jam, kadar beberapa hormon masih dipengaruhi keadaan sebelum kelahiran dan kondisi ibu,"ujar Etik Purwati.

Khusus bayi yang lahir prematur, pemeriksaan sebaiknya dilakukan saat usia bayi tujuh hari atau bisa juga sesuai perkiraan dokter anak yang merawatnya.

Dalam proses pemeriksaan New Born Screening Test tersebut, bayi akan diambil sedikit sample darah dari salah satu tumitnya atau dikenal dengan metode heelprick. Darah berupa tetesan dalam kertas saring khusus tersebut akan segera dikirim ke laboratorium yang bisa mengerjakan pemeriksaan tersebut.

"Pengambilan sample darah biasanya dilakukan perawat khusus atas pengawasan dokter anak yang menangani. Jika hasil pemeriksaan positif, dokter biasanya akan mengulang pemeriksaan untuk lebih meyakinkan atau melakukan pemeriksaan lanjutan bila diperlukan,"terangnya.

Jika hasil diagnosis menujukkan bahwa bayi tersebut mengidap salah satu penyakit apakah hipotiroid bawaan atau defisiensi G6PD, maka dokter akan memberitahu langkah yang harus dilakukan. Termasuk konseling genetik terhadap orangtua.

Melalui pengobatan intensif dan penanganan yang baik, bayi bisa tetap tumbuh normal dan sehat sesuai dambaan setiap orangtua.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Dampak Hipotiroid Terhadap Kehamilan Dan Janin  

Posted by Toko Bunda Rafka

Dampak Hipotiroid Terhadap Kehamilan Dan Janin

Ketika tahu sulit hamil, seorang ibu biasanya menjalani berbagai pemeriksaan/pengobatan, baik secara medis maupun alternatif. Hasilnya, mungkin saja tetap nihil. Padahal berdasarkan pemeriksaan ternyata tak ada masalah dengan kesuburan si ibu maupun suaminya. Salah satu penyebab yang kerap tidak "disadari" adalah gangguan hipotiroid.

Kekurangan hormon tiroid yang dihasilkan kelenjar tiroid akan mengakibatkan sistem metabolisme tubuh terganggu, semisal jadi lambat. Soalnya, kelenjar tiroid yang terletak pada bagian depan leher ini punya peran penting dalam menghasilkan hormon yang bertindak menjaga metabolisme tubuh manusia. Artinya, kelenjar ini berfungsi memastikan hormon tiroid yang dihasilkan dalam keadaan seimbang sesuai dengan keperluan tubuh. Tak heran kalau gangguan pada kelenjar bisa mengacaukan keseimbangan hormon tiroid yang dihasilkan.

Secara lebih spesifik, hipotiroid dapat menghambat proses kehamilan. Pasalnya, si ibu jadi tak kunjung subur. Ini bisa dimengerti karena hipotiroid dapat mengganggu sistem metabolisme tubuh. Baik anabolisme, yakni pembentukan sel-sel baru, maupun katabolisme yaitu penghancuran sel-sel yang sudah rusak. Tidak bisa subur bila proses metabolisme yang sangat penting pada tubuh tidak terjadi.

Gangguan metabolisme tubuh tadi akan menyebabkan ketidakmatangan sel telur. Padahal agar dapat dibuahi dengan baik, sel telur haruslah matang. Jika tidak, mana mungkin "hasil" pembuahan tersebut berkembang menjadi zigot. Akibatnya, pembuahan akan gagal terus. Sayangnya, penderita hipotiroid kerap tidak menyadari dirinya menderita gangguan ini. Hal inilah yang kadang menyulitkan. Sementara untuk memastikan seseorang mengalami gangguan hipotiroid atau tidak haruslah lewat pemeriksaan lengkap.

GANGGUAN PADA JANIN
Dampak hipotiroid ternyata bukan cuma menghambat kehamilan. Pada wanita yang sudah telanjur mengandung pun, hipotiroid bakal mengganggu pertumbuhan janin. Tiroid juga dibutuhkan janin. Padahal selama masa pertumbuhannya dalam kandungan, metabolisme janin amat tergantung pada metabolisme si ibu. Bila metabolisme si ibu terganggu, maka metabolisme janin pun bakal terganggu. Lebih jauh, gangguan metabolisme ini amat berpeluang memunculkan bayi lahir cacat, memiliki kelainan atau mengidap penyakit bawaan dan sebagainya.

Dalam otak ada bagian yang namanya hipothalamus. Bagian inilah yang akan merangsang pembentukan tiroid, yang kemudian mengirim sinyal ke hipofise yang juga berada dalam otak. Hipofise akan menghasilkan Tyroid Stimulating Hormon (TSH) yang nantinya akan merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan T3 dan T4. Kalau TSH yang dihasilkan tinggi, maka T3 dan T4 yang dihasilkan juga tinggi. Sebaliknya, bila TSH rendah, maka T3 dan T4 pun rendah.

Untuk menstabilkan produksi hormon, T3 dan T4 pun memiliki daya feedback ke hipothalamus. Kalau produksi hormon terlalu tinggi, dengan sendirinya dia akan mengirim feedback negatif supaya hipofise mengurangi produksi TSH. Sebaliknya, bila produksinya rendah, maka sinyal dikembalikan hipofise ke hipothalamus agar produksi TSH meningkat. Pada kasus hipotiroid, penderita tidak mampu menghasilkan hormon T3 dan T4. Oleh karena itu, TSH mendapat feedback untuk meningkatkan produksinya. Bila di hipothalamus atau di hipofise ada kelainan, maka produksi T3 dan T4 tetap rendah. Kelainan ini sendiri sebenarnya bisa terjadi di hipothalamus, hipofise, atau di T3 atau T4.

PENGOBATAN YANG SESUAI

Ada beberapa jenis penyakit tiroid. Berdasarkan fungsinya, penyakit tiroid dibedakan menjadi hipertiroid (hormon tiroid berlebihan), normotiroid (hormon tiroid normal), dan hipotiroid (hormon tiroid kurang). Untuk menegakkan diagnosis, diperlukan wawancara dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan laboratorium, disamping pemeriksaan USG ataupun scan-tiroid.

Selain itu, menelusuri masalah kekurangan hormon tiroid biasanya juga dilakukan melalui sejarah keluarga. Atau lewat penampilan fisikal jumlah hormon tiroid, TSH dan antibodi antitiroid dalam darah. Sekiranya hormon tiroid rendah, sementara TSH tinggi, maka ini bisa dijadikan petunjuk bahwa yang bersangkutan mengalami kekurangan hormon tiroid. Sebaliknya, jika TSH tinggi, tapi hormon tiroid normal, ini pertanda pasien tidak menghadapi masalah kekurangan hormon tiroid. Melainkan yang bersangkutan dikatakan mengidap penyakit hipotiroid subklinikal. Namun ia tetap menghadapi risiko terkena masalah hipotiroid dan tetap membutuhkan perawatan tertentu.

Untungnya, kemunculan penyakit ini tidak sesering hipertiroid (hormon tiroid yang berlebihan). Dengan perawatan tertentu, penyakit yang lebih banyak diderita kaum wanita ini, umumnya juga bisa ditangani dengan baik. Itulah mengapa ketika ibu menyadari dirinya sulit hamil, ada baiknya ia memeriksakan seluruh masalah kesehatan dan kesuburannya. Termasuk mencurigai ada-tidaknya masalah hipotiroid ini. Bila diketahui masalahnya lantaran hipotiroid, dokter akan memberi beberapa alternatif pengobatan untuk menormalkan produksi hormon tiroid. Apakah lewat konsumsi pil/tablet atau secara langsung melalui suntikan hormon.

Pengobatan hipotiroid tidak boleh dilakukan sembarangan, tapi harus sesuai takaran. Apakah sehari sekali atau dua kali, tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang. Bila konsumsi obat-obatannya berlebihan, maka hipotiroid akan 'berkembang' jadi hipertiroid yang merupakan masalah baru buat si pasien. Sebaliknya, dosis yang kurang pun akan menyebabkan hipotiroid tidak dapat tertangani dengan baik.

Perawatan dengan obat minum biasanya dengan pil hormon tiroid (T4). Pil ini dimaksudkan untuk membantu tubuh pasien mendapatkan jumlah hormon tiroid yang diperlukan. Kemungkinannya pasien akan selamanya tergantung pada pil tiroid ini untuk menstabilkan produksi hormon tiroidnya.

Hipotiroid harus ditangani dengan pengobatan yang baik dan teratur. Bila tanpa perawatan yang baik, pasien akan mengalami komplikasi penyakit lain. Di antaranya peningkatan berat badan atau obesitas yang tidak sehat, peningkatan kolesterol, pembengkakan jantung karena dipaksa bekerja terus menerus, hilangnya kualitas hidup karena seringkali bingung melakukan sesuatu dan komplikasi lain. Dikhawatirkan suatu saat pasien akan koma, hingga penanganannya bakal kian sulit.

Ragam Penyebab Hipotiroid
Ada banyak aspek yang menjadi penyebab terjadinya hipotiroid. Bisa aspek dari dalam diri sendiri berupa kerusakan pada bagian tubuh yang memproduksi hormon, seperti kelenjar hipothalamus dan kelenjar hipofise. Bisa juga akibat luar seperti operasi sekitar leher, pengaruh radiasi maupun pemakaian obat-obatan.

1. Adanya radang di kelenjar tiroid yang bisa menurunkan jumlah hormon tiroid ke tingkat yang paling rendah. Radang yang disebut Hashimoto tiroiditis atau tiroiditis kronik ini merupakan sejenis penyakit keturunan yang tidak menimbulkan keluhan sakit. Kasus ini merupakan penyebab utama terjadinya kekurangan hormon tiroid. Diperkirakan masalah ini dialami oleh hampir 5 per 100 individu dewasa, terutama wanita usia produktif.

Hashimoto tiroiditis ini terjadi bila sistem pertahanan tubuh mengalami masalah. Bukankah seharusnya sistem pertahanan tubuh akan melindungi tubuh dari serangan bakteri dan virus. Sementara Hashimoto tiroiditis menyebabkan sistem pertahanan tubuh menghasilkan antibodi tertentu yang dikenal sebagai antibodi antitiroid. Secara tidak langsung keadaan ini mengakibatkan kerusakan pada kelenjar tiroid. Akibatnya, hormon yang dihasilkan pun jadi berkurang.

2. Selain Hashimoto tiroiditis, ada lagi radang kelenjar tiroid yang disebut postpartum tiroiditis. Peradangan yang disebabkan bakteri ataupun virus ini juga dapat menyebabkan kekurangan hormon tiroid. Diperkirakan sekitar 5-9 di antara 100 wanita menghadapi masalah ini setelah melahirkan anak.

3. Pembedahan tiroid atau radiasi radioaktif iodin dapat pula menyebabkan hipotiroid. Soalnya, pembedahan dan radioaktif tersebut akan merusak kelenjar-kelenjar penghasil tiroid.

4. Keturunan sejak lahir. Diduga satu dari 4.000 bayi yang dilahirkan, memiliki kelenjar tiroid yang tidak berfungsi. Hal ini terjadi karena tidak adanya enzim yang dapat memproses hormon tiroid. Ketiadaan hormon inilah yang menyebabkan proses pertumbuhan anak terganggu. Bila tidak mendapat perawatan/pengobatan yang semestinya, tidak mustahil anak akan mengalami kecacatan, baik tubuh maupun mental.

5. Kekurangan iodin dalam makanan. Diperkirakan 100 juta manusia di seluruh dunia tidak mendapat iodin yang cukup. Iodin merupakan sejenis bahan kimia yang digunakan kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon. Biasanya mereka yang tinggal di kawasan pedalaman yang agak jauh dari laut menghadapi masalah kekurangan iodin, hingga berpeluang menderita hipotiroid.

6. Kemungkinan penyebab lainnya adalah penggunaan radiasi pada perawatan di kepala dan leher serta obat-obatan pada masalah kelenjar pituitari (kelenjar di dalam otak).

Kenali Tanda-Tandanya Ada beberapa tanda yang dapat digunakan pasien untuk "mendeteksi" apakah seseorang menderita hipotiroid atau tidak. Kendati tentu saja tanda-tanda tersebut tak dapat dijadikan patokan mutlak bila tidak disertai hasil laboratorium yang akurat. . denyut nadi mengalami perlambatan . tekanan darah meningkat . rasa letih dan lesu berkepanjangan . rasa sejuk pada tubuh . lemah ingatan . lemas atau kurang kuat ketika bertumpu pada kaki atau tangan . sering mengalami kejang otot, kaki dan tangan . mengalami ketidaksuburan . pembengkakan pada leher akibat pembesaran kelenjar tiroid . berat badan yang meningkat karena proses metabolisme tidak lancar . suara parau . BAB tidak lancar atau sembelit . darah haid keluar terlalu banyak . kulit kering, berkeriput dan kekuning- kuningan . rambut menipis . muka bengkak (puffy face) . sering merasa pusing tanpa sebab jelas
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Manfaat pisang  

Posted by Toko Bunda Rafka

Pisang mengandung tiga gula alami, yang kita kenal sebagai fruktosa, glukosa, dan sukrosa.

Dibawah ini beberapa manfaat makan pisang untuk kesehatan anda:

Pisang mengandung tinggi kalium dan rendah natrium, itu membuat pertahanan alami yang sempurna untuk tekanan darah tinggi. Sebagai fakta, USDA baru-baru ini mengizinkan perkebunan pete untuk melakukan klaim kemampuan buah untuk mencegah tekanan darah tinggi dan bahkan gejala stroke.

Ada beberapa pendidikan berbasis penelitian yang menunjukkan makan pisang sebelum sekolah, saat makan siang, istirahat, dan saat makan siang, dapat meningkatkan kinerja otak  keseluruhan oleh hasil yang baik.

Anda mungkin tidak tahu, pisang kaya akan serat yang dapat bermanfaat pembersihan usus besar. Ini membantu memulihkan buang air besar yang teratur, dan merupakan alternatif, aman alami untuk obat pencahar.

Banyak studi dan penelitian telah membuktikan bahwa makan pisang dapat menimbulkan kegembiraan saat depresi, karena fakta bahwa mereka mengandung Tryptophan, yang merupakan jenis protein yang akan dikonversi dalam tubuh untuk Serotonin. Serotonin membantu anda rileks, membuat anda merasa bahagia, dan umumnya memperbaiki suasana hati anda.

Karena mereka memiliki efek antacid alami dalam tubuh, pisang membantu menyingkirkan dan membakar. Jadi pastikan untuk memilih pisang sebagai makanan penutup untuk menjaga perut anda tidak buncit.

Pisang mengandung vitamin B6 yang membantu mengatur tingkat gula darah, dan dapat memiliki efek positif pada suasana hati anda.

Pisang telah ditunjuk untuk membantu kebiasaan merokok,  karena memiliki kandungan vitamin B12 dan B6 yang bersama dengan kalium dan magnesium, membantu dalam memulihkan fungsi paru-paru dari efek penghentian nikotin.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Pentingnya Imunisasi IPD  

Posted by Toko Bunda Rafka

Vaksin Hib dan IPD adalah dua hal yang berbeda. Vaksin HiB (Haemophilus Influenza B) itu hanya untuk mencegah meningitis. Sedangkan IPD (Invasive Pneumococcus Desease) adalah untuk mencegah bermacam penyakit yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus Pneumoniae. Penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri jahat ini, antara lain adalah meningitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, gangguan pada darah, dan sebagainya.

Meningitis karena Haemophilus Influenza B tidak mematikan. Namun apabila karena Streptococcus Pneumoniae, dampaknya hanya dua, meninggal atau cacat. Cacatnya bisa berupa tuli total.

Harga vaksinnya (IPD) memang mahal, yakni dengan kisaran harga Rp. 750.000- Rp. 1.250.000. Vaksin diberikan pada bayi usia sekitar usia 2 bulan hingga 2 tahun. Kalau bayi belum bisa berjalan, biasanya suntikan diberikan di paha. Kalau anak sudah bisa jalan, suntikan diberikan di pantat supaya tidak terpincang-pincang sesudahnya.

Apabila Anda yakin bisa menjaga daya tahan tubuh anak sampai usia 2 tahun, silakan tidak usah diimunisasi, tidak masalah. Namun apabila Anda tidak yakin, tidak ada salahnya diberi imunisasi.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Percakapan calon bayi dengan tuhan.  

Posted by Toko Bunda Rafka

Percakapan calon bayi dengan tuhan.

Suatu pagi seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Dia bertanya kepada Tuhan.

Bayi : "Para malaikat di sini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup di sana? saya begitu kecil & lemah."

Tuhan : "Aku sudah memilih 1 malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu."

Bayi : "Tapi di sini di dalam surga apa yang pernah kulakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa. Ini sudah cukup bagi saya."

Tuhan : "Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangantan cintanya dan menjadi lebih berbahagia."

Bayi : "Dan bagaimana saya bisa mengerti saat orang-orang berbicara kepadaku jika saya tidak mengerti bahasa mereka?"

Tuhan : "Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa paling indah yang pernah engkau dengar dan dengan penuh kesabaran dan perhatian dia akan mengajarkanmu bagaimana cara berbicara."

Bayi : "Apa yang akan saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadamu?"

Tuhan : "Malaikatmu akan mengajarkanmu bagaimana cara berdoa."

Bayi : "Saya dengar bahwa di bumi banyak orang yang jahat, siapakah nanti yang akan melindungi saya?"

Tuhan : "Malaikatmu akan melindungimu walaupun hal itu akan mengancam jiwanya."

Bayi : "Tapi saya pasti akan sedih karena tidak melihatMu lagi."

Tuhan : "Malaikatmu akan menceritakan padamu tentang-Ku dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku, walaupun sesungguhnya Aku akan selalu berada di sisimu."

Bayi : "Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberitahuku nama malaikat tersebut?"

Jawab Tuhan,
....."Kamu akan memanggil malaikatmu... IBU"O:)